Jun 4, 2009

Petani Bantul Ciptakan Ramuan Alami Pengusir Hama

YOGYAKARTA, MINGGU - Petani di Desa Srihardono, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), menciptakan ramuan pengusir hama yang sederhana namun efektif. Temuan ini menjadi alternatif murah pengganti insektisida.

"Bahan-bahannya sederhana karena terdapat di sekitar kita, seperti jamur, bambu, tanaman liar, dan lain sebagainya," kata Ketua Regu Pengendali Tanaman (RPT) Srikaton Hartoyo saat pameran di Kecamatan Imogiri, Minggu (7/12).
Salah satu contonya adalah ramuan pengusir lalat buah. Bahannya terbuat dari daun selasih yang ditumbuk halus, dan diberi air kelapa dan tebu. Ramuan yang tercipta khas aroma lalat buah yang betina.

"Ramuan tersebut kita taruh di sebuah wadah. Nantinya lalat buah jantan akan datang dan mengeluarkan sperma, setelah itu lalat tersebut langsung mati di tempat," katanya.
Alat pengusir lalat buah di pasaran lumayan mahal, sekitar Rp 100.000 per botol. Sementara itu, ramuan alami yang dibuat Hartoyo, jika ditotal hanya mengeluarkan dana Rp 4.000 hingga Rp 5.000 per botol, dengan isi 4 kali lipat lebih banyak.
Hartoyo mengatakan, temuannya yang lain adalah ramuan pengusir hama tikus dari singkong direbus yang dicampur dengan air kelapa. Jika tikus meminumnya, dia akan kehilangan nafsu makannya dan beberapa hari kemudian tikus akan mati.

Ia mengatakan, awalnya percobaan ini dimulai dengan sembilan temannya dari pelatihan yang diberikan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Bantul. Kemudian, mereka kombinasikan dengan banyak membaca buku-buku yang terkait. Alat-alat dan ramuan yang ditemukan berlaku untuk pengendalian hama untuk jenis apapun.

"Bahannya alami dan mudah ditemukan di manapun. Misalnya untuk jamur Beuferia bassiana, itusangat mudah ditemukan, atau jamur trikodona, itu sering berada di bawah bambu. Hasilnya juga sudah diuji di laboratorium milik Provinsi DIY," katanya.
Ia memamerkan alat-alat dan ramuannya di tiap ada kesempatan, seperti pameran pertanian. Ia juga mengatakan tidak akan mematenkan temuan ia dan teman-temannya itu, apalagi hingga menjual.
"Saya tidak akan menjual. Namun, jika ada yang tertarik, saya lebih baik mengajarkannya saja. Saya rasa hal itu lebih berguna," katanya.

WAH
Sumber : Antara

0 komentar:

Post a Comment